Nama: Nova Syubiana
NPM: 57411861
Kelas: 1IA09
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan Tugas ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ”PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT”
Makalah
ini berisikan informasi tentang peranan Pemuda dalam sosialisasi internet
sehat. Diharapkan Tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang pencegahan dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, saya ucapkan terimakasih.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Depok, 4 Desember 2011
(PENULIS)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Belakangan
ini banyak sekali kasus kasus mengenai Diskriminasi dalam berbagai aspek
kehidupan yang disebabkan oleh Pertentangan Masyarakat.Dalam perkembangannya
Diskriminasi hampir terjadi di seluruh aspek kehidupan seperti dalam bidang
Hukum.
Oleh
karena itu penulis mencoba mengungkapkan peranan pemuda/i dalam sosialisai
internet sehat ini.
B.Rumusan Masalah
A.
Pengertian Pertentangan Sosial &
Intergasi Masyarakat
C.
Pengertian Diskriminasi dan Kecurigaan
D. Sebab
Sebab terjadinya Diskriminasi
C.Tujuan
A.
Mengetahui pengertian Pertentangan Sosial &
Intergasi Masyarakat
B.
Menambah wawasan akan Pertentangan Sosial &
Intergasi Masyarakat
C. Mampu
Memberikan pengetahuan tentang Diskriminasi dan cara
Pencegahannya
BAB II
ISI
1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari
individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi
kepentingannya. Kepentingan ini bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan
individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka
mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi
diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah
laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam
masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena
itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam
aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan
muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
1.Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2.Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3.Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang
sama.
4.Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
5.Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
6.Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam
kelomponya.
7.Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan
perlindungan diri.
8.Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
Dalam hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi
mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu konflik. Hal mendasar
yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara
harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak secara
langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase, yaitu Fase
Disorganisasi dan Fase
2. Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme
a. Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan Diskriminasi dapat merugikan
pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar
pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin
dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut
menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya
bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai
dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan
mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya
dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua
tingkah laku diri.
b. Perbedaan Prasangka dan diskriminasi
Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi, prasangka adalah sifat
negative terhadap sesuatu. Dalam kondisi prasangka untuk menggapai akumulasi materi
tertentu atau untuk status sosial bagi suatu individu atau suatu. Seorang yang
berprasangka rasial biasanya bertindak diskriminasi terhadap rasa yang
diprasangka.
c. Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminatif
1. Latar belakang sejarah.
Misalnya : bangsa kita masih menganggap bangsa Belanda
adalah bangsa penjajah.Ini dilatarbelakangi karena pada masa lampau Bangsa
Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad.
2. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan
situasional
Apabila prasangka bisa berkembang lebih jauh sebagai akibat
adanya jurang pemisah antara kelompok orang kaya dengan orang miskin.
3. Bersumber dari faktor kepribadian
Bersifat prasangka merupakan gambaran sifat seseorang. Tipe
authorian personality adalah sebagian ciri kepribadian seseorang yang penuh
prasangka, dengan ciri-ciri bersifat konservatif dan tertutup.
4. Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.
Banyak sekali konflik yang ditimbulkan karean agama. Seperti
yang kita alami sekarang diseluruh penjuru dunia.
d. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi
Dapat dilakukan dengan perbaikan kondisi sosial dan ekonomi,
pemerataan pembangunan, dan usaha peningkatan pendapatan bagi WNI yang masih di
bawah garis kemiskinan. Perluasan kesempatan belajar. Sikap terbuka dan lapang
harus selalu kita sadari.
e. Ethnosentrisme
Yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap
kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat
alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka.
Ethnosentrisme merupakan gejala sosial yang universal.
3. Pertentangan-pertentangan sosial/ketegangan dalam
masyarakat.
Mengandung pengertian
tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan
mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Mengandung tiga
taraf :
1. Pada taraf yang terdapat didalam diri seseorang.
2. Pada taraf yang terdapat pada suatu kelompok
3. Pada taraf yang terdapat pada suatu masyarakat.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai
berikut :
- Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.
- Subjunction atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai
kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan menaatinya.
- Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan
dengan voting.
- Minority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang.
- Compromise, artinya semua subkelompok yang terlibat dalam
konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
- Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan
didiskusikan, dipertimbangan, dan ditelaah.
4. Golongan-golongan Yang Berbeda dan Integrasi Sosial
a. Masyarakat Majemuk dan National Indonesia terdiri dari :
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk
yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan
oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Aspek-aspek dari
kemasyarakatan :
1.Suku bangsa dan kebudayaannya.
2. Agama
3. Bahasa
4. Nasional Indonesia.
b. Integritas
variabel-variabel yang dapat menghamabat dalam integritas
adalah :
1. Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang
dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan
ekonomi.
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam
perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap
seseorang anggota golongan
c. Integrasi Sosial
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian
unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang
berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa,
nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:
d. Integrasi Nasional
merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang
berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
1. Di bawah ini beberapa permasalahan integrasi nasional :
- Perbedaan
Ideologi
- Kondisi
masyarakat yang majemuk
- Masalah
teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
- Pertumbuhan
partai politik
2. Upaya Pendekatan
- Mempertebal
keyakinan seluruh warga negara terhadap ideologi nasional
- Membuka isolasi
antar berbagai kelompok etnis.
- Menggali
kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
- Membentuk
jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi.
BAB III
METODOLOGI
Penelitian studi kasus ini menggunakan Metode Kualitatif. Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang
menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang
terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan
harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang
tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian
jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam
buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode
penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk
menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah
teks.
BAB IV
STUDI KASUS
Kangen Band di Tengah Kehidupan Sosial
Kita hidup di Negara yang mempunyai aneka ragam suku, ras,
dan agama. Terlalu naïf apabila tidak memberikan kepada seseorang atau suatu kelompok
untuk mempunyai eksis dalam kehidupan di ranah nasional, meskipun seseorang
atau kelompok itu bukan berasal dari kaum mayoritas. Apabila kita mengaku
sebagai warga Negara Indonesia, maka kita juga harus menerima keberagamannya.
Contoh kasus untuk hal itu sudah terlalu banyak kita temukan
di Negara ini; terutama dalam hal social, ekonomi, dan politik. Namun kita juga
harus melihat benih-benih rasis atau klasifikasi social itu dalam sisi
kehidupan yang tidak formal. Karena hal itu adalah benih terjadinya
desintegrasi bangsa.
Kita angkat satu contoh kasus dalam kehidupan remaja, yaitu
music. Kangen Band adalah grup band pendatang baru di belantika music
Indonesia. Sebelum kemunculannya di Televisi, orang yang hanya mendengarkanya
di radio, mungkin penasaran akan sosok dari personil band tersebut. Namun
setelah kemunculannya di televisi banyak orang yang tadinya suka menjadi
menghina. Masalahnya sepele, bahkan bukan masalah kalau orang yang melihat itu
adalah seorang manusia dengan kemanusiannya, hanya karena para personil dari
band tersebut tidak masuk dalam kategori “ganteng” dan kampungan.
Mungkin untuk hal fisik dikarenakan sifat hedonis dari dunia
entertaint kita yang mengutamakan fisik itu sebagai sayrat utama bahkan
segalanya. Pandangan seperti itu tidak pantas untuk dipertahankan, karena hal
itu bukan hal yang dapat diperjuangkan oleh manusia. Hal itu adalah sunnatullah
dan ciri keagungan penciptaan Tuhan.
Untuk hal kampungan, saya mempertanyakan dalam hal apa?
Apakah dalam lirik lagu? Apakah dari mana mereka berasal? Apakah orang yang
tidak terlahir di Jakarta semua kampungan? vokalis dari band Naif menghina
habis-habisan kangen band. Dia beralasan bahwa dengan munculnya kangen band
membuat kemunduran perkembangan music indoneia. Apakah itu dicitrakan dari
liriknya? Bukankah setiap band itu mempunyai ciri khasnya? Lupakah orang yang
mengkritik dengan ciri khas bandnya? Yang terpenting untuk jawaban itu adalah
setiap daerah dari Negara ini mempunyai bahasa yang berbeda beserta sastranya.
Belum lagi kalau kita mellihat secara psikologi dari keinginan dan pengaruh
mereka berinteraksi.
Sebuah tayangan reality show di salah satu stasion televisi
yang mau menghadirkan Kangen Band, harus berdebat panjang sebelumnya, dengan
alasan tidak ngetop, tidak berkualitas, dan alasan lainya yang bersifat
subjektif. Walaupun akhirnya jadi menghadirkan.
Menurut data dari platinum, album perdana Kangen Band
terjual sebanyak tiga ratus ribu keping, angka yang sangat bagus untuk band
pendatang baru disaat industri musik tanah air yang sedang loyo. Itu menunjukan
bahwa kangen band diterima oleh masyarakat, walau mungkin penggemarnya banyak
yang berasal dari luar Jakarta dan kota
besar lainya.
Catatan penting bagi kita adalah bahwa setiap orang
mempunyai kebebasan untuk berekspresi, jangan berpandangan subjektif terlebih
lagi itu dapat membunuh karakter seseorang maupun kelompok, dan mulailah
menghargai keberagaman. Pesan untuk media massa terutama dunia perfilman
“janganlah meracuni public dengan hedonisme yang dapat merusak sifat dasar
manusia.”
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
a. Pertentangan
Sosial adalah suatu situasi dimana terjadi perselisihan persilihan yang
berkaitan dengan berbagai aspek sosial.
b. Intergrasi
Masyarakat sangat penting untuk meminimalisir berbagai Pertentangan Sosial
dalam kehidupan ini
c. Pertentangan
Sosial sebagai masalah hanya dapat di atasi dengan Integrasi Masyarakat yang
kuat,dengan adanya Integrasi yang kuat antar masyarakat mampu meredam
pertentangan sosial dan juga diimbangi oleh iman yang kuat serta memegang teguh
asas Keadilan.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya
berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis dan juga para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA