NAMA : NOVA SYUBIANA
KELAS : 1IA09
NPM : 57411861
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di
Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan
kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan
perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia
tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa
pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat.
Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi
itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga
mencapai titik kulminasi.
Jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat
dari kesempatan pendidikannya serta dihubungkan dengan keragaman penduduk dalam
suatu wilayah, maka proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda sangat
rumit. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri dan dalam
rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka
pengalaman-pengalaman yang dialainya itu kadang
membingungkan dirinya sendiri.
1.2. Maksud dan
Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengertian pemuda dan pengertian sosialisasi dan
internalisasi pemuda serta peranan sosial pemuda itu sendiri.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat
ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
Bagaimana pengertian pemuda
Bagaimana pengertian sosialisasi
Bagaimana gambaran sosialisasi pemuda
Bagaimana peranan sosial pemuda di masyarakat
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam
penyusunan makalah ini.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian
Pemuda.
Masa remaja adalah masa tarnsisi dan secara psikologis sangat
problematis , masa ini memungkinkan mereka berada dalm anomi (keadaan tanpa
norma atau hukum , red) , akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.
Dalam keadaan demikian , seringkali muncul perilaku
menyimpang atau kecendrungan melakukan pelnggaran. Kondisi ini juga
memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
PERAN MEDIA MASSA
ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu
saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan sebagai penapis
informasi atau pemberi rekomendasi terhadap peasn-pesan yang di terima kini
tidak berfungsi sebagai sediakala.
PERLU DIKEMBANGKAN :
Dari artikel terseut dapat disimpulkan bahwa masalh
kepemudaan dapat di tinjau adri asumsi yaitu :
1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai
suatu kontinum yang sambung tetapi fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap
fargmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
2.posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri
.tafsiran-tafsiarn klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai
pola yang banyak sedikitnya.
PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani
bermacam-macam harapan , terutama dari generasi lainya.hal ini dapt dimengerti
karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus , generasi yang harus mengisi
dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
POTENSI-POTENSI
PEMUDA
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat
kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan
baru.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
Studi Kasus :
Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus
berubah menjadi lebih baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih
dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak
bisa ia lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah
seseorang yang tahu bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung
halaman, negara dan agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah
seseorang yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam
melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa
dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
2.2. Pengertian
Sosialisasi.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup
bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi
cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam
masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian
sosialisasi menurut para ahli
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya,
bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah
merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya
proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain
mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak.
Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa
Media massa seperti
media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi,
radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja
merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi
pembentukan kepribadian seseorang.
Studi Kasus :
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan
dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang
mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan
kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk
sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya
pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat
timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit
dipelajari.
Internalisasi belajar
dan sosialisasi.
Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan
spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih
ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma
tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai
institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa
anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma
yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma
yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang
semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau
perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung
di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah
dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses
yang agak panjang dan lama.
Proses Sosialisasi
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku
seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi
tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi
manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses
sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses
yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara
hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi
dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari
anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan
dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang
mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan
kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk
sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya
pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat
timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit
dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan
dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan
memperlakukan dirinya.
2. Dalam proses
sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui
dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari
orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak
terhadap norma-norma sosial.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi
adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang
terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses
sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau
mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan
pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan
kebudayaan masyarakat.
Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat.
Mahasiswa harus
menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial.
Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas
sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan
kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa
melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di
biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan
memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang
memerlukannya.
Selaku Pemuda kita
dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga
sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan
pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah
agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh
orang tua dan anak-anak.
Pola Dasar Pembinaan
dan Pengembangan Generasi Muda
Maksud dari pola
pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut
serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai
pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta
dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud:
Pola dasar pembinaan
dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
Landasan idiil : Pancasila
Landasan konstitusional : UUD 1945
Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara
Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi
kemerdekaan
Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang
hidup dalam masyarakat
Study Kasus:
Pemuda adalah
seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih baik,
namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah
seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah
perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa
dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama
diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang bertindak
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena
jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau
karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
Pendapat/opini:
Kita sebagai
mahasiswa atau pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu
memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi
rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini perananan
tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan
kesenangan dan selalu mementingkan diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://yanezzcihuy.wordpress.com/2010/10/23/pengertian-sosialisasi-tugas-isd-kel-1/
widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6385/ISD-OL.doc
Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar Oleh: Harwantiyoko, Neltje F.
Katuuk Penerbit Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar